UNTUK AYAH DAN IBU TERCINTA
Oleh Redi Maechosa
Ayah...
Yg menyayangiku dengan penuh kasih . .
Yg telah memberiku nafkah lahir dan batin . .
Yang tak pernah lelah langkahmu tuk masa depan terbaikku . .
Dan yang tlah memberiku jalan terbaik . .
Ibu....
Yg telah mengandungku dengan penuh cinta . .
Yg telah melahirkanku dengan penuh perjuangan . .
Yg menerangi hidupku yg gelap gulita . .
Yg menjadi petunjuk jika ku tersesat . .
Ayah...Ibu....
Yg telah membesarkanku dengan penuh kesabaran . .
Yg telah merawatku dengan penuh kasih sayang . .
Ayah...Ibu....
Takkan mampu ku balas jasa-jasa kalian . .
Meskipun dengan seluruh isi dunia ini sekalipun . .
Hanya puisi sederhana ini ku persembahkan untuk kalian . .
Serta do'a yg selalu kupanjatkan untukmu . .
Ayah dan Ibuku yang tercinta .
Kamis, 05 Maret 2015
Kamis, 26 Februari 2015
Materi TIK semester 2
2.1 Mendemontrasikan akses internet sesui dengan prosedur
Materinya meliputi:
1. Perangkat lunak yang di gunakan untuk mengakses internet
2. Penulisan nama domain
3. Search engine
2.2 Mengidentifikasi beberapa layanan yang ada di internet
Materinya meliputi:
Layanan internet ( http, chatting, e-mail, download, upload, dan mailing list )
2.3 Mengakses beberapa situs untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
Materinya meliputi:
1. Men-download informasi dari internet
2. Pengolahan informasi dari internet
Materinya meliputi:
1. Perangkat lunak yang di gunakan untuk mengakses internet
2. Penulisan nama domain
3. Search engine
2.2 Mengidentifikasi beberapa layanan yang ada di internet
Materinya meliputi:
Layanan internet ( http, chatting, e-mail, download, upload, dan mailing list )
2.3 Mengakses beberapa situs untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
Materinya meliputi:
1. Men-download informasi dari internet
2. Pengolahan informasi dari internet
Kamis, 12 Februari 2015
Menangislah Sobat
MENANGISLAH SOBAT..
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobat
Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat..
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog.
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobat
Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat..
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog.
puisi perpisahan
PERPISAHAN
Oleh Fikriyah Intan Sakinah
Tak terbayang olehku
Waktu ini kan terjadi padaku
Tak terduga dalam benaku
Waktu kejam kan melanda jiwaku
Perpisahan ini kan meneteskan air mata
Dalam kesedihan di selimuti kegembiraan
Perpisahan ini kan mengukir kenangan
Dalam suka maupun duka
Bertahun lamanya kita bersama
Menggali bakat tuk kedepan
Perpisahan ini kan merindukan sesama
Perpisahan ini kan menumbuhkan kesadaran akan arti kebersamaan
Berpisah akhir pertemuan
Berpisah akhir kesenangan
Berpisah akhir kenangan
Berpisah tiada arti yang menyenangkan
Karena ku tahu
Tak kan ada waktu lebih tuk kita
Tak kan berarti hidup ini tanpa ada pertemuan dan perpisahan
Peluk eratlah semua orang disisimu
Peluk eratlah semua sahabat-sahabat tercintamu
Hingga kau teteskan air mata kerinduan
Hingga kau diam membisu
Langganan:
Postingan (Atom)